Sabtu, 05 Januari 2013

Komunikasi pada semut



Ingat cerita tentang Nabi Sulaiman dan para semut yang berbicara..?? kali ini aku mau menulis tentang semut yang berkomukasi satu sama yang lain. Semut itu sendiri adalah salah satu makhluk spesial, selalu ada yang baru di temukan dari spesies ini. belakangan baru ditemukan bahwa ternyata semut bisa berbicara dalam komunikasi sehari hari. bukan hanya dalam bentuk kimia yang biasa mereka gunakan dalam pencarian sumber makanan, namun juga ternyata berbicara dalam bentuk gelombang suara seperti yang manusia atau spesies sosial lain nya.

Semut selain lebah dan rayap, adalah spesies serangga (arthopoda) terkecil yang hidup berkoloni. mereka memiliki kehidupan sosial dengan unit - unit yang memiliki fungsi tersendiri. dalam satu koloni, ada pekerja, tentara, perawat, ratu, dan calon ratu (bersayap), dll. tugas mereka sebenarnya hanya satu, yaitu bertahan hidup. namun dengan tubuh yang kecil dan rentan terhadap perburuan makhluk lain. makhluk ini diciptakan dengan dengan kehidupan sosial. mereka memiliki ratu yang memproduksi semut - semut dan semut yang di lahirkan akan bekerja bersama sama dalam bertahan hidup.


Komunikasi pada semut yang diketahui adalah dengan komunikasi kimia. mereka menggunakan feromon untuk menandakan jejak dari satu tempat ke tempat lain nya. mereka punya cara dalam menandakan jejak. ketika mereka melakukan pencarian makanan, mereka menandakan jalan dengan meletakan feromon satu per satu. ketika sumber ditemukan, mereka akan mengambilnya dan mencari jejak yang telah ia buat sebelumnya. ia akan menandakan kembali jejak tersebut berupa garis, bukan berupa titik. sehingga dengan demikian, semut yang lain akan tau bahwa jejak tersebut adalah jejak akan adanya penemuan sumber makanan. ketika semut sampai pada koloni ia akan memberi tahukan kepada semut yang lain dengan adanya bukti makanan yang ia temukan, dan kemudian semut yang lain akan mengikuti jejak garis yang telah ia buat.

Yang menarik adalah bila ada semut yang lain menemukan garis tersebut di tengah perjalanan nya, bagaimana dia bisa tau dari arah mana makanan tersebut berasal..?? dari arah kanan atau kiri..?? feromon adalah zat kimia yang bisa terhapus karena memuai atau karena hal lain.. logikanya,, bila kita berjalan dari titik A menuju ke titik B dengan menandakan cat di sepanjang jalan tersebut, maka cat yang sudah lebih dahulu digunakan (dari titik A) akan segera mengering dari pada cat yang mengarah ke titik B. dengan prinsip ini, maka semut akan mengikuti jejak yang sudah lama.. dan ketika mengikuti jejak tersebut, ia akan menandakan kembali dengan jejak berupa titik kalau seandainya jejak lama terhapus. dan bila ada makanan, ia akan membuat garis, dan mengikuti arah jejak yang sudah ia buat sebelumnya. begitulah seterusnya.

Sangat mudah untuk membuktikan kebenaran ini. temukan seekor semut, letakan ia pada sebuah meja yang telah di lap bersih, maka semut tersebut akan berjalan perlahan karena ia tidak menemukan jejak yang ia telah buat. cara lain adalah, temukan barisan semut, hapus sebagian jejak yang telah ia buat dengan mengusapkan jari pada jalur tersebut. maka semut semut tersebut akan terhenti karena jejaknya menghilang.


Semut juga punya kebiasaan berternak. semua semut bisa berternak, namun ada jenis semut yang nampaknya lebih ahli di bidang ini. semut ini adalah semut hitam seperti semut pada video diatas. aku pernah berjalan di hutan, aku temukan semut jenis ini dengan ukuran yang luar biasa.. panjangnya hampir sama dengan kuku jari.

Semut hitam ini memelihara semacam kutu pohon (Inggris : Aphid) yang menghasilkan cairan yang di kumpulkan oleh para semut peternak. cairan tersebut didapat dengan menyentuh bagian pada kutu sehingga kutu terstimulasi untuk mengeluarkan cairannya. kutu kutu tersebut terus dijaga setiap harinya, mereka membawa dari markas menuju pohon dimana kutu tersebut memperoleh makanan. dan mereka selalu di awasi. semut juga punya kemampuan dalam mengetahui cuaca yang masih dalam bentuk misteri. ketika cuaca buruk datang, mereka segera menggiring hewan ternak menuju tempat yang lebih aman. dengan demikian mereka aman dari bencana dan kembali ketempat semula ketika hujan selesai. aku pernah membaca tentang kutu pohon ini sebelumnya, tapi aku lupa judul bukunya apa. fakta bahwa kutu pohon ini tidak dapat bertahan hidup tanpa kehadiran semut. mereka tidak punya kemampuan menggigit atau pertahanan lainnya. tanpa semut, mereka bisa punah. aku mencoba mencari nama kutu pohon ini dalam bahasa Indonesia. namun tiap kali menulis "semut yang berternak" atau semacamnya, yang muncul malah peternakan semut. tapi aku sangat yakin bila yang aku baca dulu bahwa kutu ini akan punah bila tidak ada semut yang memeliharanya.


Kebutuhan akan sumber makanan adalah segalanya. pohon tempat mereka tinggal dan memperoleh makanan perlu dijaga dari parasit dan herbivora lainnya. dengan menggingit dan berburu serangga lain yang mampir dapat menyelamatkan pohon tersebut dari hilangnya sejumlah daun dalam jumlah besar dan menambah pasokan makanan untuk semut, sehingga dengan demikian terjadi simbiosis mutualisme diantara kedua belah pihak, semut mendapatkan makanan, dan pohon aman dari serangga lain.



Semut bekerja sama tidak hanya tentang perncarian makanan, namun juga dalam penyelesaian masalah lain seperti ukuran makanan yang terlalu berat ataupun masalah jalan. biasanya ini didelesaikan dengan mengandalkan populasi yang besar dan kekompakan, seperti membuat jembatan, mengangkat beban berat dll. satu sifat yang muncul dari populasi semut adalah mereka seperti cairan. ketika semut terhubung dengan yang lain, mereka akan menggupal dan memiliki sifat seperti air, ketika mereka mengisi botol, mereka berbentuk botol, ketika diisi kedalam gelas, mereka akan tampak seperti gelas. cara ini biasanya dipakai saat mereka dalam keadaan darurat terutama ketika rumah mereka terancam atau mungkin hancur. bila pernah kita melihat banjir, sering ada sejumlah semut mengapung diatas air. seekor semut bisa mati bila berada di air, namun ketika semut terhubung, mereka membentuk masa yang besar sehingga bisa mengapung di atas air. dengan keadaan seperti ini, mereka bisa memanfaatkan diri mereka sebagai perahu dan nyelamatkan koloni untuk mencari wilayah baru yang lebih aman.



Perang biasa terjadi diantara semut. biasanya masalah sengketa daerah sumber makanan. perang ini melibatkan semua unit dari banyak kalangan seperti semut prajurit, pekerja, dan lain sebagainya. keselamatan ratu adalah yang utama, bila sang ratu berhasil jatuh ketangan musuh maka koloni tersebut tidak punya masa depan, karena tidak ada lagi yang memproduksi semut - semut baru. yang kalah akan di pekerjakan sebagai semut pekerja sampai mereka mati. dan yang menang memiliki hak atas daerah tersebut. kejam juga.



***

1 komentar: