Senin, 26 Desember 2011

Leptospira

Beberapa waktu lalu, aku sempat menonton berita tentang para pedagang yang menggunakan daging tikus untuk diolah menjadi sate dan dijual kepada masyarakat luas. tikus yang digunakan adalah tikus yang rata - rata berukuran besar dan biasanya hidup pada daerah - daerah yang tidak higienis. hewan pengerat yang jelas haram ini adalah hewan yang menyebarkan bakteri Leptospira sp. ada banyak sebutan untuk penyakit yang di sebabkan oleh bakteri ini, namun umumnya dikenal sebagai leptospirosis.

Leptospira adalah bakteri yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia, maupun sebaliknya (zoonis). induk semang (host) utama bakteri ini adalah tikus. bakteri ini bertahan lama pada ginjal tikus dan keluar bersama air seni. leptospirosis terjadi di seluruh dunia, baik pada daerah subtropis maupun tropis. kemampuan leptospira untuk bergerak cepat di air adalah faktor utama untuk menemukan host baru. pada daerah endemik penyebaran penyakit ini terjadi di daerah sekitar banjir, yang merupakan kondisi paling manis bagi leptospira untuk menyebar. pada musim hujan, keadaan tanah menjadi becek, berlumpur dan banyak genangan air. pada tempat - tempat pembuangan sampah yang basah karena hujan merupakan tempat yang paling banyak di huni oleh tikus. manusia terinfeksi oleh bakteri ini karena adanya kontak langsung dengan media yang telah tercemar leptospira maupun dari urin hewan yang telah terinfeksi.

Gejala klinis yang di timbulkan seperti jaundice (adanya perubahan warna menjadi kuning pada beberapa permukaan tubuh karena pecahnya eritrosit), demam, tidak nafsu makan, depresi, nyeri pada bagian tubuh, gagal ginjal, gangguan kesuburan, dan bahkan kematian. pada hewan umumnya tidak menunjukan gejala apapun walau sebenarnya telah terinfeksi leptospira. gejala yang muncul pada hewan umumnya hanya berupa jaundice pada mukosa mata dan telinga, seperti yang terjadi pada kucing ataupun hewan - hewan peliharaan lainya. infeksi leptospira pada hewan dapat berlangsung selama berbulan - bulan sedangkan pada manusia hanya selama 60 hari.

Pencegahan :
  • cuci tangan dengan sabun dan keringkan, terutama sebelum makan.
  • jangan biarkan luka terkena lumpur atau air yang kotor.
  • jangan berjalan pada daerah berlumpur tanpa alas kaki.
  • bersihkan dan jauhkan lingkungan dari sampah.
  • jangan makan di dekat hewan peliharaan, apalagi menyentuhnya.
  • jangan memberi makanan mentah pada peliharaan.
  • hindari untuk sering berada di daerah sekitar banjir ataupun pada daerah yang tergenang air.
  • jauhkan makanan dan alat - alat makanan dari jangkauan hewan, terutama tikus.
  • tuangi karbol/lysol pada daerah/rumah yang diduga telah dicemari kencing tikus.
  • bila pulang kerumah dalam keadaan basah, jangan langsung usapkan tangan pada wajah.
***
Sedikit bacaan di musim hujan.. thanks vo reading.. ^^

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar