Sudah lama aku tidak mengurus blog ini, rasanya aku jadi kangen. aku sering kesulitan untuk menulis, itulah mengapa aku jadi jarang untuk kembali mengarungi dunia maya. ketika aku kunjungi blog teman dan forum tempat aku biasanya kumpul, ternyata aku sudah ketinggalan jauh. tampilan mereka lebih menarik dan terlihat profesional, sedang kan aku masih sederhana sekali. merasa tertinggal memang, tapi aku tidak keberatan. lagipula aku lebih mengandalkan kemampuan menulisku.. walau memang kemampuan ku payah. tapi ku yakin, kemampuan akan berkembang dan menjadi lebih baik kedepan nya.
Berbicara soal menulis, kadang aku jadi binggung, bagaimana seseorang bisa menulis suatu artikel yang baik dan benar, tapi tetap menyenangkan buat dibaca..?? aku selalu mencoba menulis suatu artikel yang bagus, banyak kata-kata ilmiah yang tekankan di dalam nya, tapi gagal juga. gaya berbahasa ku dianggap terlalu rumit untuk di pahami. bahkan ketika aku menjelaskan ide pokok penulisan ku.. tiap kali aku menjelaskan, atmosfir ruangan langsung berubah. rasanya seperti upacara bendera, formal.
aku jadi penasaran sendiri dengan penulisan artikel, yang kerap kali mengganggu pikiran ku. ingin juga paham gimana si artikel yang baik itu.
Dari Wikipedia, penulisan artikel harus memperhatikan banyak hal, seperti tata letak, gaya dan nada penulisan, memperhatikan pembaca, dan menggunakan istilah yang jelas dan lugas.
Dalam meletakan informasi, bagian isi sebaiknya dibuat bagian per bagian. dimulai dari sejarah dan diakhiri dengan peristiwa. dan pada bagian penutup hendaknya di beritahu tentang mamfaat atau berita terkini.
Kemudian gaya penulisan, Gaya penulisan dapat dibagi menjadi 2, gaya berita/jurnalistik dan gaya ringkasan. kedua gaya ini memiliki kemiripan, hanya berbeda pada pada penempatan informasinya. pada gaya berita, informasi yang paling penting diletakan paling awal dan yang kurang penting menyusul di belakang nya. gaya ini mengutamakan informasi penting karena banyak orang membutuhkan informasi segera. karna itulah gaya berita/jurnalistik banyak disarankan untuk surat kabar, radio, atau pun televisi.
Gaya ringkasan lebih menengahkan topik-topik yang akan di jelaskan, tapi tetap memberikan ringkasan pada bagian awal. tujuan dasar gaya penulisan ini adalah memberikan informasi kepada pembaca yang menginginkan sejumlah rincian. tapi pembaca tetap bisa memutuskan sendiri apakah mereka akan membaca rincian atau cukup pada bagian awalnya saja. adapun alasan lainnya adalah artikel yang terlalu panjang akan mempersulit pembacaan dan pemahaman nya dan dikawatirkan dapat mengulangi pengulangan yang tidak perlu.
Dalam penulisan artikel, nada penulisan harus ditulis dengan nada resmi. nada resmi berarti bahwa artikel seharusnya tidak ditulis dalam menggunakan istilah jargon, bahasa argot (hanya dipahami oleh golongan atau kelas tertentu), atau bahasa yang taksa (memiliki makna yang lebih dari satu pengertian. sinonim : ambigu, antonim : jelas), dan bahasa yang kabur. penggunaan nada resmi tidak lah seragam karena tergantung pada subjek yang dibahas. dianjurkan untuk mengikuti sumber terpercaya.
Adapun arti jargon adalah "istilah-istilah yang bersifat teknis" atau "bahasa golongan tertentu". orang-orang sering salah paham dengan menyamakan "jargon" dengan "slogan". sebagai contoh, "Jakarta Teguh Beriman", "Dua Anak Cukup", dan semua frase yang seirama disebut "slogan" bukan "jargon". sedangkan istilah-istilah seperti "Online", "Upload", "Download", dll adalah "jargon" karena bersifat teknis dan hanya dimengerti oleh kaum tertentu.
Kita juga perlu untuk memperhatikan pembaca, harus kita pastikan bahwa artikel yang kita sajikan dapat dibaca oleh semua kalangan baik yang berpendidikan maupun tidak. hingga penting bagi kita untuk memilih kata-kata dan kalimat sesederhana mungkin.
Berbicara soal menulis, kadang aku jadi binggung, bagaimana seseorang bisa menulis suatu artikel yang baik dan benar, tapi tetap menyenangkan buat dibaca..?? aku selalu mencoba menulis suatu artikel yang bagus, banyak kata-kata ilmiah yang tekankan di dalam nya, tapi gagal juga. gaya berbahasa ku dianggap terlalu rumit untuk di pahami. bahkan ketika aku menjelaskan ide pokok penulisan ku.. tiap kali aku menjelaskan, atmosfir ruangan langsung berubah. rasanya seperti upacara bendera, formal.
aku jadi penasaran sendiri dengan penulisan artikel, yang kerap kali mengganggu pikiran ku. ingin juga paham gimana si artikel yang baik itu.
***
Dari Wikipedia, penulisan artikel harus memperhatikan banyak hal, seperti tata letak, gaya dan nada penulisan, memperhatikan pembaca, dan menggunakan istilah yang jelas dan lugas.
Dalam meletakan informasi, bagian isi sebaiknya dibuat bagian per bagian. dimulai dari sejarah dan diakhiri dengan peristiwa. dan pada bagian penutup hendaknya di beritahu tentang mamfaat atau berita terkini.
Kemudian gaya penulisan, Gaya penulisan dapat dibagi menjadi 2, gaya berita/jurnalistik dan gaya ringkasan. kedua gaya ini memiliki kemiripan, hanya berbeda pada pada penempatan informasinya. pada gaya berita, informasi yang paling penting diletakan paling awal dan yang kurang penting menyusul di belakang nya. gaya ini mengutamakan informasi penting karena banyak orang membutuhkan informasi segera. karna itulah gaya berita/jurnalistik banyak disarankan untuk surat kabar, radio, atau pun televisi.
Gaya ringkasan lebih menengahkan topik-topik yang akan di jelaskan, tapi tetap memberikan ringkasan pada bagian awal. tujuan dasar gaya penulisan ini adalah memberikan informasi kepada pembaca yang menginginkan sejumlah rincian. tapi pembaca tetap bisa memutuskan sendiri apakah mereka akan membaca rincian atau cukup pada bagian awalnya saja. adapun alasan lainnya adalah artikel yang terlalu panjang akan mempersulit pembacaan dan pemahaman nya dan dikawatirkan dapat mengulangi pengulangan yang tidak perlu.
Dalam penulisan artikel, nada penulisan harus ditulis dengan nada resmi. nada resmi berarti bahwa artikel seharusnya tidak ditulis dalam menggunakan istilah jargon, bahasa argot (hanya dipahami oleh golongan atau kelas tertentu), atau bahasa yang taksa (memiliki makna yang lebih dari satu pengertian. sinonim : ambigu, antonim : jelas), dan bahasa yang kabur. penggunaan nada resmi tidak lah seragam karena tergantung pada subjek yang dibahas. dianjurkan untuk mengikuti sumber terpercaya.
Adapun arti jargon adalah "istilah-istilah yang bersifat teknis" atau "bahasa golongan tertentu". orang-orang sering salah paham dengan menyamakan "jargon" dengan "slogan". sebagai contoh, "Jakarta Teguh Beriman", "Dua Anak Cukup", dan semua frase yang seirama disebut "slogan" bukan "jargon". sedangkan istilah-istilah seperti "Online", "Upload", "Download", dll adalah "jargon" karena bersifat teknis dan hanya dimengerti oleh kaum tertentu.
Kita juga perlu untuk memperhatikan pembaca, harus kita pastikan bahwa artikel yang kita sajikan dapat dibaca oleh semua kalangan baik yang berpendidikan maupun tidak. hingga penting bagi kita untuk memilih kata-kata dan kalimat sesederhana mungkin.
***
Ringkasan dari Wikipedia, ensiklopedia bebas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar